Lombok Utara (NTB), Utarapos.com – Sebagai upaya terus melestarikan budaya, warga Desa Akar-akar Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara (KLU) Prvinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan ritual Empas Menanga di menanga Mual (muara Mual) pada Rabu, (11/12/2024). yang mana Ritual tahunan itu merupakan salah satu tradisi bentuk wujud syukur terhadap nikmat yang diberikan Sang Pencipta.
Bupati Lombok Utara H. Djohan Sjamsu didampingi oleh Asisten III Setda KLU, dan Kepala OPD hadir menyaksikan ritual Empas Menanga. Dimana pada acara ritual ini ribuan warga masyarakat hadir, tidak hanya dari Desa Akar-Akar saja melainkan dari luar desa bahkan luar Kecamatan Bayan ikut serta hadir.
Dihadapan para tokoh adat dan masyarakat Bupati Djohan menyampaikan kegiatan yang diselenggarakan sebagai upaya melestarikan budaya yang diwariskan oleh para leluhur.
Selain itu, ia juga kegiatan menyebutkan ritual yang diselenggarakan setiap tahunnya ini bisa dijadikan sarana silaturahmi mempererat hubungan antar sesama.
“Empas Menanga Mual ini perlu terus dijaga dan dilestarikan, Ajang ini tempat silaturahmi Masyarakat Kecamatan Bayan khususnya masyarakat desa Akar-akar,”katanya.
Lebih lanjut kata Bupati Djohan, Pemerintah daerah (Pemda) sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan agenda tahunan, sebagai komitmen dalam melestarikan budaya dan lingkungan.
“Tentunya kita bersukur dengan adanya kegiatan seperti ini,banyak sekali manfaat yang diperoleh,”tuturnya.
Sementara itu Kades Akar-Akar Budi Priyo Santoso menuturkan Ritual empas menanga yang diselenggarakan setiap tahunnya menjadi acara yang sangat ditunggu oleh masyarakat tidak hanya yang berada di wilayah akar-akar saja tetapi Kecamatan Bayan secara keseluruhan.
“Kegiatan ini tidak hanya tentang mengempas menenga saja, tetapi bagaimana kita berkumpul bersilaturahmi,” imbuh Budi Priyo Santoso
“Dimana setelah pada tanggal 27 November lalu masyarakat mensukseskan pesta demokrasi maka setelahnya kita mengadakan pesta rakyat dengan niat dan tujuan untuk bersama-sama hadir berkumpul mengpas menanga mual” tambahnya
Dibeberkan olehnya, adapun masyarakat yang hadir disini tentunya tidak. hanya menyaksikan ritual melainkan bisa langsung mencari ikan, udang,sidat serta lainnya
“Ditempat ini beberapa bulan lalu lebih dari 40 ribu ikan sudah dilepas oleh Dinas Kelautan, Perikanan Provinsi NTB dan DKP3 KLU,”tutupnya.(den)