banner 728x250

JMSI NTB Dorong Profesionalisme, Perusahaan Pers di Daerah Tingkatkan Kompetensi dan Verifikasi Dewan Pers

Foto bersama Ketua JMSI NTB Boy Mashudi serta pengurus JMSI NTB, Pengurus pusat JMSI H Rudi Hidayat dan Anggota Dewan Pers asal NTB Yogi Hadi Ismanto disela-sela buka bersama dan syukuran JMSI NTB di di Karambia Family Resto & Cafe Mataram Jl. A Yani Mataram Sayang Sayang Mataram, Sabtu (15/3/2025)
banner 728x250

Mataram (NTB), utarapos.com – Dalam upaya meningkatkan kualitas dan profesionalisme industri media di daerah, Dewan Pers semakin menekankan pentingnya verifikasi perusahaan pers serta uji kompetensi wartawan (UKW).

Anggota Dewan Pers asal Nusa Tenggara Barat (NTB), Yogi Hadi Ismanto, mengingatkan bahwa langkah ini krusial dalam membedakan pekerja pers profesional dengan mereka yang tidak memenuhi standar jurnalistik.

banner 728x250

Hal tersebut diungkapkan Yogi Hadi Ismanto saat menghadiri Buka puasa bersama pengurus Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Pengurus Daerah NTB dan syukuran bertempat di Karambia Family Resto & Cafe Mataram Jl. A Yani Mataram Sayang Sayang Mataram, Sabtu (15/3/2025)

Menurut Yogi, verifikasi perusahaan pers tidak hanya sekadar formalitas administratif, tetapi juga berperan dalam menentukan kredibilitas media di mata publik dan mitra kerja, termasuk pemasang iklan.

“UKW dan verifikasi perusahaan pers memiliki keterkaitan erat dengan pihak lain, termasuk pemasang iklan. Ini menjadi tolok ukur apakah seorang wartawan benar-benar profesional atau sekadar mengklaim diri sebagai jurnalis,” ujar Yogi yang juga Ketua Forum TV NTB ini.

Yogi tidak bisa menapikan dan menemukan fakta mencengangkan bahwa di beberapa wilayah termasuk NTB, jumlah wartawan yang cukup banyak bahkan dia berseloroh jumlah mereka justru lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk setempat.
Fenomena ini ditengarai memicu ketidaknyamanan di kalangan pejabat daerah, sehingga beberapa di antaranya terpaksa menerapkan kebijakan satu pintu untuk mengatur interaksi dengan wartawan.

“Tak jarang, ada oknum yang mengaku sebagai wartawan namun belum memenuhi syarat. Mereka justru bertindak seperti preman yang menggunakan profesi ini untuk menakut-nakuti pejabat daerah. Ini yang harus kita atasi bersama dengan regulasi yang lebih ketat,” tegasnya.

Sebagai respons terhadap situasi ini, Dewan Pers berkomitmen untuk terus memaksimalkan program UKW dan verifikasi perusahaan pers, meskipun anggaran mengalami efisiensi.

“Tahun ini, meskipun ada penyesuaian anggaran yang membuat dana Dewan Pers tersisa Rp15 miliar, kami tetap menjadikan program UKW serta pendataan dan verifikasi perusahaan pers sebagai agenda utama,” lanjut Yogi.

Disisi lain, keberadaan Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) NTB mendapat apresiasi tinggi dari Yogi. Menurutnya, organisasi ini telah menunjukkan solidaritas dan kemandirian dalam membangun ekosistem pers yang lebih profesional.

“Tanpa dukungan JMSI, mungkin saya tidak akan bisa melangkah sejauh ini dalam pemilihan Anggota Dewan Pers. Terima kasih untuk kawan-kawan JMSI NTB. Tetap solid dan jadikan asosiasi ini sebagai pilar penguatan eksistensi wartawan serta pers sebagai pilar keempat demokrasi,” katanya

Sementara itu, Pengurus Pusat JMSI, Haji Rudi Hidayat, juga menegaskan komitmen organisasinya dalam mendukung peningkatan kualitas insan pers.

“Ada banyak agenda yang kini menjadi fokus JMSI, termasuk di NTB. Inisiatif Pengurus JMSI NTB untuk menggelar buka puasa bersama sekaligus syukuran ini menjadi bukti nyata solidaritas dalam mendukung profesionalisme wartawan,” tuturnya

Ketua JMSI NTB, Boy Mashudi, mengajak seluruh anggota asosiasi untuk tetap kompak demi kemajuan bersama. Dengan total 32 perusahaan media siber yang tergabung di JMSI NTB, ia menegaskan bahwa organisasi ini akan terus mendorong agar seluruh anggotanya mengikuti UKW dan memastikan perusahaan medianya terverifikasi oleh Dewan Pers.

“Insya Allah, JMSI NTB akan terus berkhidmat membangun daerah melalui pers yang profesional. Kami akan memastikan seluruh wartawan anggota JMSI mengikuti UKW dan mendapatkan sertifikasi sesuai standar yang ditetapkan,” ujarnya.
Dalam pada itu, Bendahara JMSI NTB, Ahmad Ikliludin, turut menyampaikan beberapa agenda penting yang telah dirancang untuk tahun 2025. Salah satunya adalah penyelenggaraan UKW bekerja sama dengan Dewan Pers, serta program literasi media dan keuangan.

“Tahun ini, kami fokus pada tema yang sedang menjadi perhatian publik, yakni maraknya praktik pinjaman online (pinjol) dan judi online (judol) yang semakin meresahkan masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa masyarakat mendapatkan edukasi yang tepat melalui pemberitaan yang berkualitas,” katanya.

Acara buka puasa dan syukuran JMSI NTB ini dihadiri oleh sekitar 20 pemilik media siber dan wartawan, termasuk pimpinan berbagai asosiasi wartawan di NTB. Dengan semakin banyaknya dukungan dari berbagai pihak, upaya meningkatkan profesionalisme pers di daerah diharapkan dapat berjalan lebih optimal dan berkontribusi dalam menjaga ekosistem jurnalistik yang sehat dan terpercaya. (red)

Loading

banner 728x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 728x250