OKI (Sumsel), Utarapost.com – Tokoh pemerhati kebijakan publik kabupaten OKI, Salim S. IP meragukan profesionalisme Pimpinan Puskesmas Pampangan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dalam mengoptimalkan sumber daya dan pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel
“Faktor penting dalam mengelola keuangan tentunya harus didukung sumber daya yang berkopeten dan rencana kerja yang baik. Agar anggaran yang dikeluarkan lebih efektif (performance – based budgeting).” Terangnya
Lanjutnya. Agar nantinya puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) diharapkan mampu memberikan pelayanan yang efektif, efisien, ekonomis kepada masyarakat yang membutuhkan pertolongan kesehatan
“Saya kira sejauh ini kebijakan yang diterapkan Pimpinan Puskesmas Pampangan tak memiliki komitmen dan integritas dalam menerapkan sistem pengelolaan keuangan yang sehat dan transparan.” Jelasnya
Salim menduga pengelolaan dana APBD Puskesmas Pampangan, Kabupaten OKI pelaksanaannya tanpa rencana kerja yang baik. Sehingga fungsi alokasi dan distribusi anggaran tak efektif dan lebih mengarah ke upaya penyelewengan anggaran.
“Contoh Alokasi dana Belanja Makan dan Minum Rapat Puskesmas Pampangan ditahun anggaran 2024, diduga kuat anggarannya digelembungkan.” Katanya
Sambungnya. Sangat tak masuk akal jika Dana pengadaan belanja Snack dan Air Mineral Kemasan Gelas dalam 8 kali pelaksanaan rapat internal pegawai puskesmas dapat menghabiskan anggaran senilai Rp.172.529.000
“Dugaan itu memang belum sampai pada kesimpulan ada unsur korupsi. Namun, sudah menjadi rahasia umum jika proyek pengadaan barang dan jasa merupakan lahan subur korupsi karena rawan terjadi Pengelembungan.” Tutupnya
Pimpinan Puskesmas Pampangan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Kartubi saat dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp tidak bersedia memberikan tanggapannya hinga berita ini di tayangkan. (her)