Opini – PEMBANGUNAN berkelanjutan atau sustainable development yang baik mampu mendorong efisiensi ekonomi dan tercapainya sumber daya alam dengan nilai ekonomis, dapat dihitung sebagai kapital untuk akunting ekonomi yang dilandasi aspek sosial budaya. Di antara pola yang perlu ditempuh dalam mendukung pembangunan berkelanjutan melalui implementasi ekonomi hijau sebagai strategi utama transformasi ekonomi jangka menengah maupun jangka panjang guna mengakselerasi pembangunan khususnya mendorong terciptanya pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Konsep ekonomi hijau relevan diterapkan di Lombok Utara melihat sirkulasi ekonomi dan ketersediaan sumber daya alam untuk kesejahteraan bersama, menguntungkan konsumen dan produsen sekaligus empatik ekologi, sosial budaya, dan kearifan lokalitas.
Secara praksis, ekonomi hijau sebagai kegiatan ekonomi partisipatif stakeholders yang akan dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat sebagai ending goal kegiatan ekonomi, mampu mencapai keadilan bagi pemerintah, masyarakat, lingkungan dan sumber daya alam. Pendekatan ekonomi hijau konsen kepada pembangunan ekonomi dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat sekaligus mengurangi risiko kerusakan lingkungan. Pasalnya, konsep ekonomi hijau memiliki fungsi melestarikan nilai-nilai ekosistem alam guna memberikan manfaat yang berkesinambungan bagi manusia melalui penggunaan lahan yang tepat dengan mengintegrasikan jasa ekosistem dengan aktivitas pembangunan di dalamnya.
Dalam bidang pertanian, studi Wibowo dan Widyasari (2020) menunjukkan, penerapan konsep ekonomi hijau di sektor pertanian dapat meningkatkan pendapatan para petani, mengurangi penggunaan pestisida maupun pupuk kimia secara berlebihan. Begitu pula pada bidang pembangunan lainnya berkorelasi linier dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat, sehingga perlu diimplementasikan dengan konsepsi pembangunan yang ramah lingkungan, sosial budaya dan kearifan komunitas berbasis potensi lokal.
Di satu sisi, menilik populasi penduduk Lombok Utara yang meningkat dari hari ke hari, maka penerapan model ekonomi hijau berguna bagi generasi masa depan seraya memastikan perlindungan yang kuat kepada generasi saat ini, terutama masyarakat miskin dan kelompok masyarakat paling rentan.
Di lain sisi, perlu mengadopsi konsep ekonomi hijau dalam pembangunan ekonomi keberlanjutan saat ini dan kedepan mengingat sumber daya alam yang ada terbatas. Artinya pemanfaatan sumber daya alam secara kontinyu dan berlebihan tanpa memikirkan keberkelanjutannya berakibat sumber daya alam yang jumlahnya terbatas tersebut akan habis dalam waktu relatif singkat. Alternatif solusi yang perlu diterapkan dalam proses pembangunan ekonomi di Gumi Tioq Tata Tunaq adalah menerapkan konsep pertumbuhan ekonomi hijau atau green economy growth, suatu langkah strategis adaptif demi terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang kuat, ramah ekologi, dan inklusifitas sosial budaya dan kearifan lokal.
Cengli, Lombok Utara perlu menerapkan konsep ekonomi hijau untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dengan proyeksi bahwa program pembangunan ekonomi hijau dapat mendukung perwujudan pertumbuhan ekonomi dalam upaya mengurangi kemiskinan sekaligus memastikan inklusi sosial, kelestarian lingkungan dan efisiensi sumber daya yang ada. (bersambung)