banner 728x250
Opini  

Kepemimpinan Restoratif (3)

Oleh: Sarjono, S.I.Kom, M.Sos
banner 728x250

Adaptif

Opini -Kelebihan atau keunggulan kepemimpinan restoratif yang ketiga adalah adaptif. Kepemimpinan yang adaptif sebagai kepemimpinan yang cakap membaca situasi kemudian melakukan penyesuaian-penyesuaian seperlunya. Cekatan merespons perubahan dengan cepat dibersamai keputusan yang tepat sesuai dengan permasalahan daerah. Hal ini berarti bahwa kehadiran pemimpin adaptif tidak hanya memastikan siklus pemerintahan daerah bisa tetap bertahan dalam segala situasi yang dihadapi. Namun lebih dari itu, dapat terus mendorong tim work pemerintahan daerah dan segenap elemen masyarakat maju menatap masa depan.

banner 728x250

Dengan pemahaman yang utuh terhadap konteks situasi disertai dengan penyesuaian tindakan, pemimpin adaptif dapat mengatasi tantangan, mengambil peluang, dan membawa organisasi pemerintahan daerah lebih maju. Semisal dalam mengisi pejabat pimpinan tinggi pratama di tataran birokrasi pemerintahan lebih mengutamakan birokrat yang mumpuni, baik dari sisi basis keilmuannya, kapasitas pengalamannya, profesionalitasnya maupun persyaratan lainnya yang bertalian dengan kepangkatan dan golongan kepegawaian seorang birokrat. Intinya, proporsional mengisi pos-pos jabatan di birokrasi pemerintahan daerah dengan pendekatan meritokrasi. Atau menempatkan birokrat mengisi jabatan tertentu dengan prinsip “the right man on the right job”.

Sosok pemimpin adaptif juga mampu membaca percepatan desain pemerintahan yang berubah seiring tuntutan zaman dan kebutuhan pemerintahan di semua hierarki sebagai tolok ukur keberhasilan mencapai kepercayaan publik. Selama ini, opini publik kerap kali menganggap birokrasi pemerintahan daerah kompleks dan kaku bahkan kleptom. Terobosan menjawab anggapan tersebut adalah dengan menghadirkan kepemimpinan yang adaptif, yaitu pemimpin yang mampu membuat keputusan cepat dan efisien kendati munculnya resistensi dari internal pemerintahan itu sendiri. Pemimpin yang adaptif menjunjung toleransi, menghormati perbedaan sekaligus memupuk rasa persatuan dan kesatuan demi integrasi sosial di tengah keragaman masyarakat.

Menarik diulas lebih lanjut, bagaimana ciri pemimpin yang adaptif. Disadur dari sejumlah referensi, ada lima ciri-ciri dari kepemimpinan adaptif. Pertama, visioner. Memiliki wawasan masa depan kemudian melakukan tindakan yang tepat untuk mewujudkan implementasi kebijakan maupun program pemerintahannya. Melakukan koordinasi dengan lembaga lain di tingkat daerah dan tingkat nasional. Kepemimpinan adaptif sebagai pribadi yang cakap dalam menjalin sinergi dan kerjasama yang efektif, kendatipun bisa saja sulit manakala timbul perbedaan visi dan prioritas. Mampu meningkatkan efisiensi dan jangkauan pemanfaatan teknologi dalam implementasi program-program pemerintahan. Namun tantangannya, bagaimana memastikan akses dan kemampuan teknologi bisa merata, terutama di wilayah pelosok dan pedalaman. Selain itu, pemimpin adaptif mampu berkolaborasi dengan lembaga lain, baik di level daerah maupun level nasional. Ia memiliki kemampuan melakukan koordinasi dengan berbagai stakeholder demi menyelesaikan program-program strategis daerah secara efektif. Kemudian membuat perencanaan dan langkah-langkah strategis apa yang relevan untuk masa depan daerah dan masyarakatnya. Pemimpin yang berintegritas dan memiliki kemampuan manajerial yang kuat untuk menggejot tercapainya tujuan strategis pemerintahan.

Kedua, memahami pluralitas masyarakat. Kepemimpinan yang adaptif memahami dan dapat mengelola perbedaan dengan bijaksana. Kemudian memahami dan mengelola kemajemukan dengan bijak. Menelurkan kebijakan-kebijakan pemerintahan yang inklusif dan adil bagi semua lapisan masyarakat untuk menjamin tetap terpeliharanya kerukunan dan kedamaian. Namun di sisi lain, tantangan yang dihadapi sangat berat yaitu bagaimana menjaga keseimbangan dan keadilan tanpa berpihak kepada kelompok tertentu yang dapat memicu tinbulnya friksi individu di internal institusi pemerintahan maupun ketegangan sosial dalam masyarakat di daerahnya.

Ketiga, mampu mengelola krisis. Dalam mengembangkan standar layanan pemerintahan mampu mengelola krisis. Kepemimpinan yang adaptif bisa mengatasi disparitas dengan kebijakan yang diterapkan efektif di berbagai lini birokrasi daerah. Ia mampu menghasilkan perencanaan sumber daya aparatur birokrasi yang mumpuni sesuai kompetensi birokrat. Merespon situasi krisis dengan sikap tenang dan efektif, serta membuat keputusan yang cepat dan tepat. Kemudian dapat mengembangkan inovasi dalam pemerintahan agar kualitasnya meningkat dan merata di berbagai lini birokrasi, termasuk pula tepat memanfaatkan teknologi untuk memperluas akses dan peningkatan layanan publik.

Keempat, peka terhadap perubahan dan kebijakan nasional. Kepemimpinan yang adaptif mampu mengakomodir segala perubahan zaman tanpa kehilangan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal. Selain itu, ia pun mampu menjalankan roda pemerintahan dengan transparan, akuntabel, dan responsif terhadap kebutuhan publik di daerahnya. Kemudian peka atas perubahan sosial dan teknologi, serta mengintegrasikan program pembangunan daerah demi meningkatnya efisiensi dan efektivitas layanan publik, di samping proaktif dalam menciptakan perubahan di daerahnya.

Kelima, empati dan terbuka terhadap umpan balik kebijakan. Kepemimpinan yang adaptif memiliki kemampuan untuk bereaksi atas pengambilan keputusan karena bagian penting dari apa yang harus diterapkan. Minimal bisa menanggapi feed back dari publik karena sama pentingnya dengan bereaksi. Selain itu, memiliki komitmen yang kuat terhadap transparansi dan akuntabilitas serta mampu menerapkan sistem yang mengurangi peluang terjadinya pelanggaran yang merugikan institusi pemerintahan maupun masyarakat,

Dus, pemimpin yang terpilih pada Pilkada 27 Nopember nanti diasakan memiliki integritas yang tinggi dan komitmen nyata untuk mencegah terjadinya pelanggaran-pelanggaran hukum dalam sirkulasi roda pemerintahan. Kemudian menciptakan lingkungan kerja yang transparan, bertanggung jawab, dan menegakkan nilai-nilai etika dalam pelayanan publik. Memahami kebutuhan berpemerintahan sembari berupaya membangun hubungan yang kuat dan saling mendukung antar pemangku dan masyarakat. Menggunakan umpan balik untuk perbaikan siklus dan pengembangan institusi pemerintahan di daerahnya. Jadi, kepemimpinan adaptif itu kontekstual dan lebih efektif dalam menyelesaikan program-program strategis pembangunan, meningkatkan layanan publik, dan kontributif untuk mewujudkan pemerintahan yang melampaui di eranya. (bersambung)

banner 728x250
banner 728x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *