banner 728x250

Defisit Anggaran, Diduga Dampak Pemaksaan Kebijakan Pengelolaan Anggaran di Disdik OKI

foto karikatur
banner 728x250

OKI (Sumsel), Utarapost.com – Defisit adalah sebuah kondisi yang menggambarkan nilai belanja negara atau daerah yang lebih besar dibandingkan pendapatan. Hal itu tengah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dalam beberapa tahun terakhir ini

Diduga faktor penyebab defisit anggaran di Kabupaten OKI tersebut lantaran organisasi perangkat daerah (OPD) sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Daerah (Pemda) tidak memiliki rencana kerja yang baik sehingga realisasi kegiatan pengunaan anggaran tidak sesuai rencana dan alokasi anggaran cenderung pada kegiatan yang bukan skala prioritas

banner 728x250

Akibatnya pemerataan pembangunan dan pemerataan perekonomian wilayah yang menjadi visi misi pemerintah daerah kabupaten ogan komering ilir (OKI) belum bisa terwujud. Diduga lantaran selama ini alokasi anggaran hanya sebatas prosedural saja bukan berorientasi pada hasil

Seperti halnya pengelolaan anggaran Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) pelaksanaan kegiatan penggunaan anggaran diduga mengabaikan fungsi alokasi dan distribusi anggaran. Dikatakan Kasi Bidang Investigasi Lembaga Investigasi Negara (LIN) Andi Burlian kepada awak media ini Jumat (22/11/2004)

Dituturkan oleh Andi Burlian, manfaat pembangunan tersebut secara berkesinambungan tidak memberikan manfaat pada perkembangan dan kemajuan pendidikan di kabupaten OKI

“Pasalnya penetapan lokasi bangunan tanpa mempertimbangkan aspek kepatutan dan kelayakan. Misal Arus Daya Listrik, Tenaga Ahli Bidang ITE, Jaringan Internet dan Jumlah Siswa harus menjadi pertimbangan.” Ujarnya

Dia menyimpulkan pelaksanaan kegiatan penggunaan anggaran di Dinas Pendidikan diduga mengabaikan kepentingan dan kemajuan pendidikan

“Dalam hal ini profesionalisme Konsultan Bangunan Dinas Pendidikan patut dipertanyakan. Pasalnya biaya konsultasi kerusakan bangunan untuk sekolah tingkat SMP senilai Rp.700 juta dan tingkat SD Rp.800 juta, namun hasilnya jauh dari harapan.” Tuturnya

Terlepas dari pada itu Inspektorat selaku Badan Pembina dan Pengawas juga turut bertanggung jawab dengan kondisi saat ini. Sebab sejauh ini Inspektur Inves Inspektorat berinisial A seakan tutup mata terhadap prilaku tidak terpuji oknum pejabat yang diduga melakukan penyimpangan anggaran dan pelanggaran moralitas

“Maraknya pemberitaan media online akhir-akhir ini terkait dugaan penyimpangan anggaran di berbagai instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sepatutnya menjadi atensi bagi Tim Investigasi Inspektorat melakukan penyelidikan lebih lanjut.” Jelasnya

Namun alih-alih melakukan penyelidikan, fakta yang terjadi justru mencengangkan publik.

“Hampir dari semua Laporan Kasus Pelanggaran ASN yang di tangani Inspektur Investigasi berinisial A sejauh ini tidak ada output atau rekomendasi hasil pemeriksaan yang disampaikan ke Publik.” Tutupnya

Kasubag Perencanaan Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Ismail saat di konfirmasi melalui pesan whatsapp tidak menanggapi pertanyaan yang dipertanyakan awak media ini hingga berita ini ditayangkan (her)

banner 728x250
banner 728x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *