banner 728x250

Ratusan Warga Lombok Utara Gelar Aksi Damai Tuntut Keadilan atas Kasus Meninggalnya Riskil Watoni

Masa yang menggelar aksi damai menuntut keadilan meninggalnya almarhum Rizkil Watoni Jumat (21/3/2025).
banner 728x250

Lombok Utara (NTB), Utarapos.com – Ratusan warga turun ke jalan menggelar aksi damai menuntut keadilan atas meninggalnya Riskil Watoni. Aksi ini starting dari Patung Kuda Kayangan kemudian massa berjalan kaki ke Kantor Polsek Kayangan, Jumat (21/3/2025).

Terkonfirmasi, aksi damai tersebut sebagai bentuk protes keras sekaligus desakan kepada aparat keamanan untuk mengusut tuntas kasus mahas yang menimpa Rizkil Wathoni hingga berakhir meninggal dengan cara yang tidak wajat.

banner 728x250

Ketua Kasta Lombok Utara dan Koordinator Massa Aksi, Yanto Anggara, menyampaikan bahwa warga meminta kepolisian untuk mengusut tuntas kasus kematian Riskil Watoni. Menurutnya, munculnya dugaan intervensi dari oknum aparat kepolisian dalam penanganan kasus yang dialami oleh korban sebelum ia ditemukan tewas.

“Kami meminta pihak kepolisian untuk bertindak profesional dan transparan dalam menangani kasus ini. Jika tuntutan kami tidak dipenuhi, maka kami mendesak Kapolsek Kayangan untuk mengundurkan diri dari jabatannya,” tegas Yanto dalam orasinya.

Ia juga meminta kepolisian segera menindak oknum pelaku penyebaran video yang diduga menjadi pemicu awal permasalahan ini. Video tersebut diketahui disebarkan oleh salah satu oknum yang kemudian memicu reaksi negatif terhadap korban.

Di tengah aksi damai, perwakilan keluarga korban, Hamdan, turut menyampaikan kesaksiannya mengenai sosok Riskil Watoni. Menurutnya, korban adalah pemuda yang memiliki kepribadian baik dan dikenal sebagai pekerja keras.

“Sejak kecil, Riskil sudah ditinggalkan ibunya dan hanya tinggal bersama ayahnya. Ia tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan pekerja keras. Demi pendidikan, ia rela menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) untuk bisa membiayai kuliahnya sendiri,” ungkap Hamdan.

Setelah pulang dari luar negeri, Riskil Watoni melanjutkan pendidikan dan berhasil meraih gelar sarjana. Tidak hanya itu, ia juga berhasil lulus seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dalam tes terbaru. Keberhasilannya itu menjadi harapan besar bagi keluarganya, mengingat ia adalah tulang punggung keluarga.

Harapan itu pupus dan sirna ditelan bumi setelah tragedi tersebut terjadi. Hamdan menuturkan bahwa keponakannya itu adalah korban dari fitnah dan tekanan sosial yang menyebabkannya nekat mengakhiri hidupnya.

“Kami tidak ingin ada kejadian serupa menimpa generasi muda lainnya. Jangan sampai hanya karena fitnah, seseorang kehilangan nyawa,” tambahnya geram.

Keluarga korban berharap agar keadilan ditegakkan seraya meminta aparat kepolisian untuk bekerja dengan transparan dan profesional. Dengan kata lain, aparat kepolisian tidak melindungi pihak-pihak yang mungkin bertanggung jawab atas tragedi tersebut.

“Kami ingin keadilan ditegakkan. Kami ingin kepolisian mengusut tuntas kasus ini agar tidak ada lagi korban seperti Riskil pada masa depan,” pungkasnya.

Aksi damai itu kemudian diakhiri dengan tabur bunga di depan kantor Mapolsek Kayangan untuk mengenang dan penghormatan luhur kepada Almarhum Riskil Watoni. (lai)

banner 728x250
banner 728x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *