banner 728x250

Silaturrahmi Bersama Bupati, Pengurus PGRI Lombok Utara Sampaikan Perkembangan Terkini Organisasi

Bupati Lombok Utara Dr H Najmul Akhyar SH MH foto bersama Ketua dan Pengurus PGRI KLU ruang kerja Bupati setempat Senin (24/3/2025)
banner 728x250

Lombok Utara (NTB), Utarapos.com – Ketua PGRI Kabupaten Lombok Utara H. Rasidep, S.Pd bersama jajaran pengurus periode tahun 2024-2029, melakukan silaturahmi ke Bupati terpilih Dr. H. Najmul Akhyar di ruang kerjanya, Senin (24/3/2025). Pengurus organisasi profesi guru ini disambut hangat oleh Bupati Lombok Utara dua peripde itu.

Mengawali pembicaraan dalam pertemuan tersebut, Rasidep, menyampaikan permintaan maaf atas kehadiran mereka bersilaturahmi karena mungkin menggangu aktivitas pimpinan daerah yang lebih vital.

banner 728x250

“Izin Bapak Bupati, kami di sini, saya dan bapak-ibu Pengurus PGRI Kabupaten Lombok Utara ingin silaturahmi sekaligus kami ucapkan selamat kepada Bapak Bupati atas dilantik menjadi Bupati Lombok Utara Periode 2024 2029. Kami akan memperkenalkan struktur pengurusan organisasi PGRI KLU. Kemudian mohon bimbingan mau dikemanakan pendidikan di KLU ini. Kami ucapkan terima kasih karena telah disambut hangat,” ungkapnya mengawali perbincangan.

Rasidep menyampaikan kondisi Kepengurusan PGRI Lombok Utara Periode ke-4 sejak dibentuk pada 1999 dulu sembari singkat menceritakan kepengurusan PGRI yang baru. Kata dia, pada Konferensi Kabupaten PGRI Lombok Utara tahun 2024 sukses memilih pengurus periode tahun 2024-2029 dengan jumlah sebanyak 23 orang. Dewan Pembina PGRI terdiri dari Bupati Lombok Utara, Kapolres Lombok Utara, Kadis Dikbudpora, Kepala Cabang Dinas Dikbud Lombok Utara dan Kepala Kantor Kementerian Agama KLU.

“Misi kami adalah menyampaikan salam takzim dan selamat atas dilantiknya Bapak Bupati pada 20 Februari lalu. Melalui kami kawan-kawan PGRI merasa bersyukur dan berdoa semoga bapak bupati tetap sehat,” ucap Rasidep mantap.

Disampaikannya, hubungan PGRI Lombok Utara dengan PGRI di atasnya ataupun PGRI kabupaten/kota lainnya cukup bagus serta cukup diperhitungkan meskipun dengan jumlah keanggotaan pengurus yang sangat minim.

Diungkapkan Rasidep, sejak 2020 sampai dengan 2025, PGRI Gumi Tioq Tata Tunaq mendapat Piagam Kepatuhan dari PB PGRI atas penilaian Kepatuhan Mengeluarkan Iuran.

Hingga memasuki periode ke-4 kepengurusan, katanya, PGRI Lombok Utara belum memiliki sekretariat. Kondisi ini jadi persoalan kami (PGRI-red). Sementara terkait program kerja pihaknya baru melaksanakan konferensi cabang di dua kecamatan.

“InsyaAllah setelah lebaran nanti kami akan melanjutkannya lagi. Ini mungkin sudah jadi tradisi setiap pemimpin baru, ada situasi baru, maka kecemasan guru-guru ini terkait mutasi. Jadi sebagai pengurus PGRI kami meminta kenyamanan dan keamanan para guru untuk membangun dunia pendidikan di Kabupaten Lombok Utara ini,” harap Ketua PGRI KLU dua periode ini.

Pada kesempatan silaturrahmi ini, Rasidep, menyampaikan terkait pendanaan PGRI yang hanya bersumber dari iuran anggota sebesar 8 persen. Pada 6 Desember 2025, Ketua Umum PB PGRI hadir bersilaturahmi guna menyapa guru-guru yang ada di Lombok Utara. Selain itu, Ketua PGRI Provinsi NTB bahkan sangat memperhatikan kepengurusan PGRI KLU.

“Dan untuk insentif kepala sekolah mungkin kita tunggu aturannya dulu,” tambah Kadis Dikbudpora KLU, Adenan, S.Pd, M.Pd.

Dalam pada itu, Bupati Lombok Utara, H. Najmul Akhyar, menyampaikan rasa syukur dapat bersilaturahmi bersama jajaran Pengurus PGRI Lombok Utara Periode 2024-2029. Menurutnya, PGRI dan semua pihak termasuk dirinya adalah etalase dari pendidikan di Kabupaten Lombok Utara.

“Alhamdullilah hari ini tyang (saya-red) bisa bersilaturahim dengan kita semua. Menurut saya, kita ini etalase dari pendidikan di Lombok Utara, maka tyang (saya-red), pertama juga menyampaikan selamat kepada semua Pengurus PGRI Kabupaten Lombok Utara yang diberikan tugas menjaga moral anak-anak bangsa,” tutur Najmul.

Disampaikan bupati, semua pihak menginginkan pendidikan itu penjaga moral dan ahlak mulia. Disatu sisi, kita ingin anak-anak hebat secara akademis, tapi jangan lupa bahwa anak-anak harus berakhlak mulia sesuai dengan tujuan pendidikan kita.

“Maka dari itu saya berharap PGRI bersama Kepala Dinas Dikbudpora merumuskan kembali pendidikan kita sesuai dengan tujuan pendidikan kita,” pinta orang nomor wahid di Gumi Tioq Tata Tunaq itu.

Dalam kedudukan sebagai insan pendidik, bupati mengajak PGRI dan stakeholder terkait bersama-sama sekuat tenaga dan pikiran mengarahkan pendidikan di Lombok Utara supaya menjadikan anak-anak beriman dan berakhlak mulia.

“Satu lagi bapak-ibu, jika anak anak kita terlambat 5 menit atau 10 menit, mohon anak-anak dipersilakan masuk ke sekolah (dalam kelas-red),” pesan Bupati Najmul.

Terhadap aspirasi pembuatan kantor PGRI, bupati merespons positif dengan mengupayakan bersama-sama, pasalnya eks GOR untuk lokasi gedung Kreatif Center masih memungkinkan karena tanahnya luas. Ia mengharapkan semoga lahan tersebut bisa menjadi tempat membangun Kantor PGRI KLU.

“Mohon Kadis Dikbudpora mendiskusikan dengan Bapenda. Kalau memungkinkan segera kita hibahkan. Operasional PGRI seperti mobil mungkin bisa didiskusikan juga. Semoga saja kita bisa memenuhi apa yang bapak-ibu ajukan. Saya meminta Pak Kadis untuk menindaklanjuti. Saya membuat interupsi membuat plang dengan bahasa Inggris di samping bahasa Indonesia karena daerah kita adalah daerah pariwisata,” tutup bupati.

Foto bersama Ketua DPRD Lombok Utara Agus Jasmani didampingi Anggota Komisi I DPRD KLU, Ardianto. saat menerima pengurus PGRI Kabupaten Lombok Utara Senin (24/3/2025)

Terpisah, dari Kantor Legislatif Dayan Gunung dilaporkan pula suasana anjangsana Pengurus PGRI Lombok Utara. Ketua DPRD Lombok Utara, Agus Jasmani, menerima kunjungan silaturahmi para punggawa organisasi guru ini, menyampaikan bahwa semua usulan pengurus PGRI akan ditampung pihaknya.

“Kami dengar berkaitan dengan apa yang menjadi harapan bapak ibu Pengurus PGRI KLU untuk Sekretariat, kami minta silahkan diselesaikan dulu tanah hibah dengan Pemda. Untuk pembangunanya nanti insya allah dari saya,” tutur Agus mantap.

Pihaknya di lembaga DPRD tidak bisa tidak memperhatikan para guru karena hal itu diakuinya memang bagian dari tugas anggota dewan. Disadari beban Lombok Utara memang banyak, tapi pihaknya akan berupaya mencarikan solusi secara bertahap.

“Satu per satu akan kita penuhi namun untuk Kantor PGRI Insya Allah itu dari pokir saya. Tapi bertahap ya. Pada intinya semua yang bapak-ibu sampaikan akan kami tampung. Tapi jika ada yang perlu diskusikan kedepan mari kita diskusikan bersama,” pungkas Anggota DPRD KLU Dapil Tanjung ini.

“Memang saya tidak seperti dulu pada saat jadi Ketua Komisi I, tetapi saya anggota tentu saya tunduk dengan pimpinan. Namun semua ini tentu menjadi tugas dan fungsi kita bersama, terutama dalam memajukan dunia pendidikan Lombok Utara,” tambah Anggota Komisi I DPRD KLU, Ardianto.

Menurut Politisi Senior ini, tidak gampang organisasi daerah mendapat penghargaan dari pusat sehingga capaian itu harus diapresiasi.

Terhadap Sekretariat PGRI, kata Ardianto, tidak terlalu sulit bagi pihaknya untuk membantu kalau sudah dapat tanah. Kemudian untuk mobilitas, ia meminta diagendakan saja bagaimana pengurus PGRI membicarakan dengan Bupati dan dinas-dinas yang terkait.

Kemudian terhadap insetif kepala sekolah, masih kata Politisi Demokrat ini, perlu dibicarakan dengan Dinas Dikbudpora serta perda pendidikan sangat krusial dan penting untuk ditindak lanjuti.

“Harapan saya PGRI Lombok Utara ini terus muncul membicarakan hak-hak guru di Kabupaten Lombok Utara,” tuturnya lugas.

Terhadap kesibukan guru dengan berbagai administrasi, ia menyarankan, seharuanya PGRI bisa mencetuskan ide-ide untuk menangani hal tersebut.

“Yang penting itu PGRI muncul menyuarakan apakah itu nanti diputuskan atau tidak itu hal lain. Sekali lagi yang penting itu PGRI muncul dan menyuarakan,” demikian Ardianto. (dss)

banner 728x250
banner 728x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *