Lombok Utara (NTB), utarapos.com – Bertempat di Ruangan Sidang DPRD Kabupaten Lombok Utara telah berlangsung kegiatan Rapat gabungan Komisi-komisi DPRD bersama OPD dan lembaga terkait membahas persoalan sosial masyarakat. Pada hari Rabu (07/5/2025) sekira pukul 11.00 wita. Rapat di Pimpin oleh Ketua DPRD Lombok Utara Agus Jasmani, dihadiri oleh Kapolres Lombok Utara AKBP Agus Purwanta S.I.K, Para Ketua Komisi DPRD KLU, perwakilan OPD Lingkup Pemda KLU, Camat se-KLU, Kapolsek Jajaran Polres Lombok Utara, Ketua AKAD KLU Budiawan SH.
Ketua DPRD Lombok Utara Agus Jasmani dalam sambutannya rapat koordinasi ini menyikapi persoalan sosial masyarakat yang beberapa bulan terakhir maraknya terjadi bunuh diri dan kekerasan seksual
“Ini sangat penting untuk kita sikapi bersama” ujarnya
Ia menambahkan, mari bedah bersama seperti apa penyebabnya sehingga hal-hal ini bisa terjadi dan tentu seperti apa langkah-langkah yang harus kita lakukan dan solusinya seperti apa supaya hal-hal ini tidak berulang kembali atau bisa kita minimalisir.
“Jadi kita ini sedang dibicarakan oleh Kabupaten lain karena timbul di tahun 2025 ini hampir terdengar tiap bulan bahkan di bulan kemarin itu dua kali kejadian bunuh diri berturut-turut” imbuh Agus Jasmani
Ia menyebutkan menyikapi ini, perlu rasanya pihaknya berinisiatif di DPRD untuk berkoordinasi bersama, diskusikan bersama
“Sekali lagi kira-kira apa penyebabnya dan solusi ke depan kita seperti apa dan tentu juga kenapa kami mengundang dari pihak Kepolisian dikarenakan ini merupakan kasus menonjol yang sering di tangani oleh Pihak Kepolisian. Ulasnya
Ditempat yang sama Kapolres Lombok Utara AKBP Agus Purwanta SIK mengatakan, masalah sosial yang marak saat ini di Wilayah Kabupaten Lombok Utara ini yang cukup membuat semua merasa perihatin, sebagai pengantar di sini dirinya akan sampaikan jumlah angka mungkin nanti bisa juga disesuaikan Kalau ada salah mohon koreksi kalau kurang tolong ditambahkan kalau lebih tolong dikurangi.
“Jadi, tadi saya sampaikan masalah sosial yang marak di wilayah KLU saat ini adalah tadi faktor-faktor yang dalam diri sendiri, selain masyarakat bunuh diri juga maraknya kasus persetubuhan atau cabul di Lombok Utara ini.
“Kebetulan tadi pagi saya mengecek dan Sosialisasi kepada warga binaan kita di tahanan Polres Lombok Utara masalah persetubuhan, ini juga mendominasi dari penghuni, ada beberapa orang yang melakukan hal tersebut sehingga harus menjalankan proses hukum di Polres ada beberapa juga yang sudah ada P21” beber Agus Purwanta
Kapolres menguraikan, Pertama masalah gantung diri data yang masuk ke Polres Lombok Utara dari tahun 2024 sampai dengan 2025 perjalanan saat ini gantung diri yaitu ada 15 dilaporkan dengan motif ataupun penyebabnya nanti bisa dikupas bersama, dimana kalau menurut Kapolres ada beberapa faktor, ada masalah ekonomi, depresi dan faktor yang lain.
“Sedangkan untuk angka kekerasan seksual ada 30 kasus dengan rincian yang sudah selesai sebanyak 12 kasus dengan pelaku sudah P21 dan sekarang sisa 18 kasus dengan rician 12 dalam sidik dan 6 masih dalam lidik” tambah Agus Purwanta
Sementara itu pihak Dikes KLU melalui Shopar Ardana menyampaikan yang mana pihaknya sudah melakukan screning terhadap umur 15 tahun sebanyak 11 ribu jiwa untuk kesehatan jiwa untuk bisa mendeteksi gangguan jiwa di masyarakat.
“Kami juga sudah membentuk tim pebinaan jiwa masyarakat dan melakukan sosialisasi terkait kesehatan jiwa untuk mencegah kekerasan Perempuan dan anak diseluruh dusun maksimal 1x setahun yang dilakukan oleh Puskesmas” imbuhnya
Ia mengatakan, Dari 15 kasus bunuh diri Dikes KLU sudah melakukan Investigasi ke 11 kasus, yang 4 kasus keluarganya menolak.
“Dengan hasil dari 11 kasus bunuh diri tidak ada gejala gangguan jiwa” pungkasnya
Rangkaian Rapat dilanjutkan dengan Diskusi yang menyimpulkan Akan membuat rapat lanjutan dengan Seluruh Stakeholder terkait dalam rangka mencari soluasi terkait Permasalahan tersebut. (lai)