banner 728x250

Pasien RSUD Kayuagung Diduga Terlantar Ditengah Anggaran Miliaran Rupiah

banner 728x250

 

OKI, Pananinews.com – Pelayanan medis RSUD Kayuagung, Kabupaten OKI tak kunjung membaik. Meski dibekali anggaran sarana dan prasarana senilai miliaran rupiah setiap tahunnya, kenyataan pahit sekarang ini terjadi mengungkapkan fakta rumah sakit terbesar di Kabupaten OKI ini ternyata tak mampu menyediakan alat bantu seperti kursi tunggu atau ranjang pasien sebagai alat bantu mobilisasi pasien.

banner 728x250

Hak pasien memperoleh alat bantu berupa kasur atau kursi roda maupun kursi tunggu sesungguhnya bukanlah barang mewah dengan harga selangit. Dibandingkan pos anggaran pemeliharaan gedung, dan belanja peralatan lainnya, sarana prasarana tersebut hanya recehan.

Disisi lainnya, sulit diterima oleh publik bila instansi pelayanan kesehatan yang telah memperoleh berbagai penghargaan bidang kesehatan namun abai terhadap sarana yang wajib tersedia.

Seperti yang dialami salah seorang pasien, ditengah upaya berjuang melawan penyakitnya sendiri, masih juga harus dipaksakan merasakan dinginnya lantai. Beruntung saja, salah satu keluarga pasien Kiki, berhasil meminjam kasur busa sebagai pengganti ketiadaan ranjang yang disediakan manajemen RSUD Kayuagung.

Tangisan Kiky, akhirnya pecah juga. Dirinya mengaku tidak tega ketika harus menyaksikan orang tua kandungnya dengan menanggung penyakit diderita, tetapi tetap diharuskan terbaring di lantai begitu saja,

“Bagaimana mungkin kami dapat menahan emosi. Bapak yang kami jaga kesehatannya setiap saat. Dimuliakan oleh anak dan cucu dirumah, namun pada kenyataanya harus dikaparkan begitu saja di lantai. Kami tidak terima bapak diperlakukan seperti itu,” jelasnya, melalui siaran langsung Facebook Minggu (19/5/2024).

Perempuan yang saat ini bekerja di Satuan Pol-PP Kabupaten OKI bertugas sebagai ajudan Istri Penjabat Bupati ini mengungkapkan lebih jauh pengalaman buruknya terhadap pelayanan rumah sakit dengan fasilitas BPJS.

Dikatakan dia, setelah menunggu hingga 2 jam lebih, namun tetap tidak diperoleh informasi secuil pun terkait kepastian kedatangan dokter. Bahkan pihak manajemen RSUD tidak mampu berbuat banyak lantaran manajemen rumah sakit tidak berhasil menghubungi nomor posel dokter mata yang dimaksud,

“Sebelum pukul 8 kami sudah berada di rumah sakit. Tetapi hingga beberapa jam kemudian menunggu, dokter belum juga datang. Sementara menurut perawatnya, ponsel dokter mata yang dimaksud tidak aktif,” katanya.

Pelayanan rumah sakit terbesar di Kabupaten OKI tentunya tidak sebanding bila mencermati beberapa komponen anggaran serta tunjangan bagi dokter seharusnya dapat berlaku profesional.

Sementara itu, Direktur RSUD Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dr Hj. Asri Wijayanti M.Kes saat di konfirmasi melalui pesan Whatsapp pada Senin (20/5/0224) belum bersedia memberikan tanggapannya. hingga sampai berita ini ditayangkan (her)

 

 

banner 728x250
banner 728x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *