Dompu (NTB), Utarapos.com – Kepala Museum NTB, Ahmad Nuralam, S.H., M.H, di dampingi Kasi Pengkajian dan Perawatan, Aulia Rahman A. S.Stp., M.Ap. melakukan silaturahmi ke Wakil Bupati Dompu, Syahrul Parsan di kantor Bupati Dompu pada Rabu 22 Mei 2024.
Dalam kesempatan ini, Kepala Museum NTB, Ahmad Nuralam, S.H., M.H, berharap dan mendorong agar Kabupaten Dompu dapat membentuk museum sebagai sarana untuk merawat dan melestarikan benda-benda bernilai sejarah yang ada di masyarakat.
“Kami berharap pak Wabup dapat menginisiasi pembentukan museum untuk menghimpun benda-benda bernilai sejarah yang ada di masyarakat”, ujarnya
Menurutnya, kondisi benda-benda peninggalan sejarah saat ini sangat memprihatinkan. Karena benda benda yang dari NTB banyak yang sudah berpindah ke luar negeri.
“Jadi ini telah membuat kita kehilangan pusaka”, sambungnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, dijelaskan bahwa Museum NTB mempunyai rencana strategis yaitu Kotaku Museumku, Kampungku Museumku yang merupakan upaya pihaknya untuk melindungi dan melestarikan benda-benda peninggalan sejarah dan cagar budaya yang ada di masyarakat dengan cara membentuk museum di tiap kabupaten/kota.
Ia juga menyampaikan bahwa potensi kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masyarakat Dompu sangat banyak dan perlu untuk di tampilkan ke masyarakat, dan khususnya bagi generasi akan datang agar mereka mengetahui asal usul dan identitas kebudayaan mereka.
“Jadi selain melindungi, Museum itu menjadi suatu tonggak untuk menunjukan identitas kita. Sehingga generasi ke depan akan tau identitasnya”, tuturnya.
Sementara Wakil Bupati Dompu, Syahrul Parsan mengapresiasi kunjungan Kepala Museum NTB dan akan mengupayakan pembentukan museum sesuai kondisi keuangan daerah.
“Apa yang menjadi agenda, kami sangat mendukung. Karena benda-benda budaya kita sudah mulai punah. Oleh karena itu kami di Dompu berusaha untuk mengembalikan nilai-nilai budaya yang selama ini sudah mulai hilang”, ucapnya.
Dengan begitu, ke depannya ia akan mengupayakan agar kabupaten Dompu mempunyai museum sendiri.