Lombok Utara, Utarapos.com – Desa Batu Rakit Kecamatan Bayan Kanupaten Lombok Utara (KLU) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) yang Ke-4, Senin (3/6/24). tampak hadir Bupati H. Djohan Sjamsu bersama Wabup Danny Karter Febrianto, Ketua Komisi I DPRD KLU Raden Nyrakradi, Ketua Komisi III DPRD KLU Nasrudin, Camat Bayan Kariadi, Kapolsek Bayan IPTU I Made Widiartha, Tokoh masyarakat, Agama, pemuda serta undangan lainnya.
Bupati Lombok Utara H Djohan Sjamsu diawal sambutannya menyampaikan ucapan selamat ulang tahun ke-4 Desa Batu Rakit, Bupati berharap semoga diusia yang ke empat tahun semakin maju dan bisa sejajar dengan desa lain yang ada di Kabupaten Lombok Utara.
“Pada tahun 2020 desa di KLU berjumlah 43 desa dimana 10 diantaranya dimekarkan pada tahun 2015 dan definitif pada tahun 2020 lalu salah satunya Desa Batu Rakit,” tutur Bupati Djohan
Ia menyebutkan, awalnya disaat KLU baru terbentuk desa berjumlah 33, seiring waktu bertambah menjadi 43 dan sekarang masuk lagi usulan dari masyarakat sebanyak 27 desa yang ingin mekar dan menjadi desa persiapan baru di KLU.
“Terkait dengan usulan pembentukan desa persiapan baru Pemda masih menunggu regulasi dan persetujuan dari Pemerintah Pusat dikarenakan masih diberlakukan moratorium,”tuturnya.
KLU pada tahun 2024 dikatakan oleh bupati dua periode itu, berusia 16 tahun. Pembangunan terus dilakukan mulai dari penataan komplek pusat pemerintahan di Tanjung
“Dengan membangun kantor bupati dan beberapa kantor OPD” imbuhnya
Selain itu, tambah Djohan Sjamsu, berkat komunikasi dengan pemerintah pusat jalan nasional sepanjang 41 km lebih dibangun di Kabupaten Lombok Utara, jalan utama yang menghubungkan KLU dengan Lotim.
“Terkait dengan masih banyak jalan-jalan kabupaten yang menghubungkan desa di KLU, Pemda terus berupaya tahap demi tahap untuk melakukan perbaikan dikarenakan jalan-jalan tersebut menjadi akses masyarakat” tandas bupati Djohan
Disampaikan oleh Bupati, persoalan yang dihadapi tidak hanya berkaitan dengan infrastruktur melainkan beberapa persoalan seperti angka stunting, kemiskinan yang masih tinggi dan KLU masih sebagai daerah tertinggal satu-satunya di NTB.
“Semoga dengan kekompakan beberapa persoalan ini bisa kita tuntaskan bersama,”harapnya.
Sementara itu Kades Batu Rakit Rismana menuturkan pemilihan waktu pelaksanaan Ultah pada tanggal 4 juni berdasarkan hasil musyawarah dengan para tokoh di desa yang mana ada tiga opsi sebelumnya yakni tanggal pembentukan pertama, tanggal pelantikan penjabat pertama hingga tanggal diterima SK penetapan.
“Berdasarkan hasil kesepakatan bersama dipilih tanggal pelantikan penjabat pertama yakni pada tanggal 4 Bulan Juni,”katanya.
Lebih Lanjut kata Rismana perayaan HUT Desa Batu Rakit dilakukan secara sederhana, hal tersebut dikarenakan keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh desa.
“Meskipun dirayakan sederhana namun berjalan dengan meriah hal ini dikarenakan adanya beberapa kegiatan dan hiburan rakyat,” tuturnya.
Ia juga menuturkan, Desa Batu Rakit memiliki Tujuh Dusun dimana Enam sudah definitif dan 1 masih sebagai Dusun persiapan yang rencana tahun 2024 di Definitifkan.
Selain itu juga sambung Rismana, diusia yang masih sangat muda Desa Batu Rakit masih memiliki beberapa persoalan seperti angka stunting dan pernikahan diusia dini yang masih tinggi.
“Alhamdulillah berkat kerja keras selama ini, persoalan stunting dan pernikahan dini dapat kami tangani dengan baik yang diperoleh angka stunting di desa ini turun drastis,”katanya
Ia mengatakan, focus Pemerintah Desa Batu Rakit di Usia yang Ke-4 tahun yakni bagaimana pemenuhan kesehatan pada masyarakat dan pengembangan ekonomi
“Dengan harapan kedepannya masyarakat yang ada Desa Batu Rakit bisa maju dan sejahtera” sergahnya
MAsih disampaikan olej Kades Rismana, HUT Ke-4 Desa Batu Rakit mengusung Tema “Menuju Desa Batu Rakit Yang Berdaya” d
“Dngan harapan desa ini bisa lebih maju dan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,” Pungkas Kades Rismana
Pada perayaan HUT, Pemdes Batu Rakit ke-4 tahun ini juga dirangkai dengan penyerahan Plakat dan piagam kepada para penjabat desa dan para tokoh pemekaran desa stempat. (den)