Lombok Utara (NTB), Utarapos.com–Tim KKN-PPM UGM Lembaran Bayan kini usai melaksanakan masa pengabdian mereka selama kurang lebih 50 hari di Desa Senaru dan Desa Bayan Kecamatan Bayan Lombok Utara. Mengakhiri masa pengabdian mereka menginisiasi Festival Pesona Sinergi Bayan dirangkaikan sejumlah kegiatan seperti launching Paket Wisata Sepeda, Lomba Masak, Kontes Kambing, Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Pameran UMKM Lokal, dan Lomba Cerdas Cermat, dilangsungkan di lapangan umum Senaru, Minggu, (18/08/2024).
Masyarakat kedua desa antusias menghadiri Festival Pesona Sinergi Bayan. Tidak hanya masyarakat setempat, terlihat pula sejumlah wisatawan asing mengunjungi stand UMKM seraya menyaksikan festival.

Muhammad Fadli Hernanda, Koordinator Unit Mahasiswa KKN-PPM UGM Lembaran Bayan, melaporkan kegiatan itu merupakan komitmen pihaknya sebagai salah satu program KKN UGM dengan mengatasnamakan komunity base on tourism dan pemberdayaan masyarakat khususnya di bidang pariwisata berkelanjutan.
“Hal ini diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang berkelanjutan dengan melibatkan pemangku kepentingan untuk mendukung kelembagaan dan komunitas,” tuturnya.
Festival mengusung tema Optimalisasi Sumber Daya Lokal yang Berkelanjutan dan Digitalisasi dan Mengatasi Masalah Stunting.
“Selama 50 hari ada sekitar 150 program yang kami jalankan dan telah menyasar lebih dari ribuan partisipan dengan fokus utama kemiskinan, perekonomian, digitalisasi desa dengan melibatkan masyarakat desa, sekolah, UMKM, dan masyarakat pada umumnya,” sambung Fadli
Dikatakan pula, salah satu bentuk puncak akhir periode KKN-PMM UGM dengan memberikan apresiasi sembari berterima kasih kepada masyarakat dan seluruh lapisan yang terlibat atas bantuan selama melaksanakan kegiatan di Bayan dan Senaru.
Dalam pada itu, Kepala Desa Senaru, Raden Akria Buana mengatakan, recovery akibat gempa bumi dan Covid-19 sudah berangsur membaik.
“Alhamdulillah selama 4 tahun di Desa Senaru kami sudah melakukan yang terbaik untuk masyarakat. Berbagai macam upaya dilakukan untuk memulihkan kondisi yang sangat sulit saat itu,” bebernya.
Setelah masa sulit itu terlewati, berbagai penghargaan dan apreasiasi berhasil ditorehkan Senaru. Penghargaan itu juga diberikan langsung oleh Kemenparekraf RI sebagai Desa Wisata, Kemendes PDTT RI sebagai Desa Mandiri dan Kemenkumham RI sebagai Desa Justice Paralegal.
“Penghargaan dan apresiasi ini tentu tak terlepas dari dukungan masyarakat dalam rangka meningkatkan pariwisata Senaru,” imbuhnya RAB sapaan akrabnya.
Sementara tingkat kunjungan ke Senaru masa high season mencapai 200 orang perhari sehingga pelaku wisata, UMKM dan masyarakat lokal bisa bangkit dari keterpurukan.
“Kehadiran KKN UGM juga membantu kami memberikan ilmu dan inovasi pengembangan pariwisata yang bisa menunjang sumber daya di Senaru,” tandasnya.
Tak hanya wisata alam, Bayan dan Senaru memiliki potensi wisata budaya yang bisa menambah daya tarik wisatawan sehingga masa long stay mereka bisa lebih lama.
Ditambahkan Kadispar, Denda Dewi Tresni bahwa Festival Senaru harus dikenal luas oleh publik hingga mancanegara.
“Dunia mengakui kawasan Geopark Rinjani sehingga sangat luar biasa kolaborasi dan sinerginya,” terang Dewi Tresni.
Dikatakan ada tujuh pendampingan program untuk Bumdes dan Pokdarwis yang akan diadakan Dispar melalui anggaran perubahan, seperti peningkatan SDM dan fisik. (dsr)