banner 728x250
Opini  

Kepemimpinan Restoratif (4)

Oleh: Sarjono, S.I.Kom, M.Sos
banner 728x250

Mobilisator (Menggerakkan)

Opini – Keunggulan kepemimpinan restoratif yang keempat adalah mobilisator (menggerakkan). Kepemimpinan yang mampu mengerahkan segenap sumber daya untuk mewujudkan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah terutama di pelosok-pelosok pedesaan maupun zonasi pesisir. Itulah alasan mendasarnya sebuah daerah terlebih lagi daerah-daerah yang mulai berkembang dengan kebangkitan menata kelola segenap lini pembangunan dalam berbagai aspeknya seperti Lombok Utara, harus dikeloa secara serius dengan manajemen pemerintahan yang visioner, terarah dan terukur.

banner 728x250

Lombok Utara, kini beranjak menapaki usia 17 tahun, tak ayal berbagai pekerjaan rumah tuman menanti solusi yang menyeluruh untuk tata kelola aspek-aspek pembangunan. Apalagi berbicara dalam konteks pentingnya keberadaan daerah otonomi bagi perwujudan kesejahteraan masyarakat, pengelolaan pembangunan harus diupayakan dengan kebijakan pemerintahan yang inklusif baik regulasi, kelembagaan, pembiayaan, dan pelayanan publik kepemerintahan. Implementasi program-program pembangunan dan pemerintahan harus dimobilisasi dengan strategi dan manajerial pemerintahan yang tidak hanya efektif dan efisien, akan tetapi mesti mengedepankan gagasan out of the box dan mengutamakan pendayagunaan sumberdaya lokal dengan intervensi inovasi dan teknologi yang ramah lingkungan (ecologi friendly).

Mozaik Lombok Utara menyongsong usia 17 tahun saat ini, penanggulangan kemiskinan, penanganan stunting, rerata lama sekolah dan pemulihan pariwisata masih konsisten menjadi isu strategis dan domain problematika daerah. Senja kondisi ini meniscayakan prioritas pembangunan mesti mendapatkan perhatian khusus dari pemimpin daerah masa mendatang. Permasalahan berikutnya, singular pada upaya penguatan perekonomian daerah, peningkatan kualitas hidup dan daya saing sumber daya manusia, pengelolaan sumber daya alam dan lingungan hidup, ketahanan pangan, serta infiltrasi adaptasi, mitigasi dan simulasi penanggulangan bencana. Berbagai aspek pembangunan tersebut perlu digerakkan terpadu didukung dengan daya topang sinergi, kolaborasi dan koordinasi multipihak.

Kemudian dengan tipologi Lombok Utara sebagai daerah kepulauan, pemerintah daerah mendatang masih tuman dihadapkan dengan tantangan medan geografis wilayah yang menatang adrenalin keberanian pemimpin daerah membuat terobosan kebijakan yang komprehensif-inklusif supaya dinamika pembangunan dapat berlangsung progresif.

Mencernati sedemikian beratnya pekerjaan rumah yang menanti sentuhan tangan dingin pimpinan daerah, sehingga pemimpin yang menawarkan gagasan futuristik dalam membangun tatanan kehidupan berdaeran menjadi suatu keniscayaan guna mengurai hiruk pikuk berbagai permasalahan daerah.

Dengan lanskap keadaan daerah seperti diulas di atas, maka kehadiran kepemimpinan daerah mendatang harus memiliki kemampuan manajerial pemerintahan yang komprehensif, memiliki konsep holistik dalam membangun, mampu memobilisasi partisipasi aparatur birokrasi dalam pemerintahan, dan merangkul semua unsur pemangku daerah untuk bersinergi dalam ikatan kolektif-kolegial merajut tenun pembangunan dalam berbagai aspeknya.

Dus, Lombok Utara membutuhkan kepemimpinan yang mampu menggerakkan segenap potensi daerah. Sudah saatnya kita perlu menghadirkan kepemimpinan yang mobilizing, yaitu pemimpin yang mengerahkan segala daya pembangunan (mobilisator). Seorang yang cerdik mengarahkan sumber daya manusia, baik di tataran birokrasi maupun di luar pemerintahan atau unsur masyarakat pada umumnya. Sosok pemimpin yang fleksibel dan memiliki pengalaman dalam memimpin. Kepemimpinan yang memaknai tanggung jawab “seremonial” atau “spiritual” sebagai kepala daerah dalam fungsi integral-vital bagi kemajuan dan daya saing daerah untuk satu tujuan: masyarakat Lombok Utara sejahtera lahir dan bathin. (bersambung)

banner 728x250
banner 728x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *