Mataram, utarapos.com – Badan Narkotika Nasional Provinsi Nusa Tenggara Barat (BNNP NTB) melaporkan capaian kinerjanya selama Semester I tahun 2024 dalam sebuah acara press release bertempat di kantor BNNP NTB, Selasa (23/7/2024).
Dalam bidang pemberantasan, BNNP NTB berhasil mengungkap 9 kasus dengan 22 tersangka dan menyita barang bukti berupa shabu, ganja, dan ekstasi. Beberapa kasus signifikan termasuk penangkapan bandar narkoba di Desa Karang Bagu dan Abian Tubuh, Mataram.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kerjasama dari berbagai pihak dan berharap dukungan masyarakat untuk terus memerangi peredaran narkoba. Bersama-sama, kita bisa menjadikan NTB bebas dari ancaman narkoba dan menciptakan generasi yang sehat dan berprestasi,” kata M. Ridwan.
Plh Kepala BNNP NTB, M. Ridwan, S.AP, menyampaikan bahwa kegiatan ini penting untuk berbagi informasi terkini dan menjalin kerja sama dengan media dalam memberantas penyalahgunaan narkoba di NTB.
BNNP NTB yang membawahi empat BNN Kabupaten/Kota, memiliki total 167 personel. Untuk tahun anggaran 2024, BNNP NTB menerima anggaran sebesar Rp 16,32 miliar, dengan serapan anggaran mencapai 58,05 persen hingga Semester I 2024.
Pemetaan kawasan rawan narkoba menunjukkan 69 desa/kelurahan berstatus bahaya dan waspada, namun 44 desa/kelurahan telah menjadi desa bersinar berkat intervensi BNN. Selama periode Januari-Juni 2024, BNNP NTB melaksanakan berbagai program pencegahan, termasuk tes urine dan program ketahanan keluarga.
“Dalam catatan kami, ada 69 desa berstatus bahaya, namun ada 44 desa/kelurahan yang kini telah menjadi desa bersinar,” tambahnyan.
BNNP NTB juga meningkatkan kerjasama dengan berbagai lembaga untuk program rehabilitasi dan pemberantasan narkoba, serta mengoptimalkan penggunaan media sosial untuk edukasi dan pencegahan.
Ridwan berharap dukungan masyarakat untuk terus memerangi peredaran narkoba, sehingga NTB bisa bebas dari ancaman narkoba dan menciptakan generasi yang sehat dan berprestasi. (de_q)
