Lombok Utara (NTB), Utarapos.com – Berlangsung mantap di Dusun Serimbun Desa Dangiang Kevamatan Kayangan, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara menggelar kegiatan Panen Raya dalam upaya meningkatkan kapasitas petani. Kegiatan dihadiri oleh Wakil Bupati Kusmala Hadi Syamsuri, S.T, M.T., Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kabupaten Lombok Utara, Tresnahadi, S.Pt., Kapolres Lombok Utara AKBP Agus Purwanta, S.I.K., Camat Kayangan, Siti Rukaiyah, S.Pt serta perwakilan seluruh Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Utara, Senin (7/4/2025).
Panen raya yang digelar di Dusun Serimbun Desa Dangiang tersebut sebagai bagian dari kampanye panen raya secara nasional. Meronai kegiatan, kelompok tani Serimbun Sari dengan anggota 22 orang tampak menggarap lahan seluas 14 hektar. Dari total luas lahan tersebut, komoditi yang ditanam di lahan sekira 12 hektar sudah panen, sedangkan komoditi di 2 hektar lainnya masih belum bisa dipanen.
“Respon masyarakat terhadap kegiatan panen raya secara nasional ini sangat luar biasa, dukungan dari masyarakat menjadikan kegiatan ini berjalan lancar sesuai harapan pemerintah,” ujar Kepala UPTD KPPP Kecamatan Kayangan, Raden Supardin, disela-sela acara.
Menurutnya, dengan kondisi cuaca yang baik, Kecamatan Kayangan diperkirakan akan mengalami surplus hasil pertanian dari komoditas jagung dan padi 2025.
Pada awal April luas lahan siap panen mencapai kurang lebih 50 hektar. Harapannya, tambah Supardin, menjelang akhir April komoditi pertanian di seluruh lahan dapat dipanen.
“Setiap tahunnya, petani di Kecamatan Kayangan hanya menanam padi sekali saja, karena persoalan utama yang dihadapi adalah ketersediaan air,” tandasnya.
Ia lantas berharap pemerintah membangun bendungan sehingga masyarakat dapat menanam tiga kali setahun.
“Panen raya ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat di Kecamatan Kayangan, khususnya di Desa Dangiang ini,” tutup Pj Kades Dangiang itu.
Dalam pada itu, Ketua P3A Desa Dangiang Marzuki, menuturkan, kegiatan panen itu mendapatkan sambutan positif dari masyarakat. Namun begitu, ada beberapa kendala yang dihadapi petani, di antaranya minimnya alat mesin pertanian (alsintan) dan irigasi yang tersedia belum sempurna.
Dibeberkannya, di Desa Dangiang ada 19 kelompok tani dengan total lahan garapan mencapai 148 hektar. Mereka terdiri dari kelompok tani padi dan kelompok tani jagung.
Dengan kegiatan seperti ini, harap Marzuki yang juga salah seorang petani yang memiliki lahan panen, para petani bisa lebih mandiri dan produktif. Selain itu, petani bisa menjawab tantangan dalam bidang pertanian serta mendukung ketahanan pangan lokal. (lai)