banner 728x250

Kemeriahan khas Kayuagung di Momen Lebaran jadi hiburan warga di hari fitri.

Puluhan pasangan pengantin berbusana adat menyusuri Sungai Komering, diiringi lantunan musik Tanjidor. Arak-arakan megah ini berakhir di halaman Pantai Love, Kelurahan Sida Kersa, Kayuagung.
banner 728x250

OKI (Sumsel), utarapos.com – Dihari ke 3 dan 4 lebaran, Puluhan pasangan pengantin berbusana adat menyusuri Sungai Komering, diiringi lantunan musik Tanjidor. Arak-arakan megah ini berakhir di halaman Pantai Love, Kelurahan Sida Kersa, Kayuagung.

Midang Bebuke merupakan tradisi khas yang digelar setiap Idulfitri. Bukan sekadar perayaan, acara ini jadi ajang perkenalan kekayaan budaya suku Kayuagung, dari busana pernikahan hingga pakaian tradisional. Sejarahnya tradisi ini sudah ada sejak abad ke-17.

banner 728x250

Selain Midang Bebuke, lebaran kali ini juga dimeriahkan dengan lomba Cang Incang. Cang Incang merupakan seni sastra tutur warisan leluhur.

Perlombaan ini menarik minat generasi muda, terutama Gen Z, untuk tetap mengenal dan mencintai budaya daerahnya meski hidup di era chat GPT Ghibly

Sementara di Sungai Komering, puluhan speedboat hilir mudik mengangkut penumpang. Keseruan ini disebut dengan ‘Cakat Stempel.

Tradisi “cakat stempel” jadi hiburan favorit warga Kayuagung sejak puluhan tahun lalu dan selalu dinanti setiap Lebaran tiba.

Sensasinya saat speedboat yang melaju dengan kecepatan tinggi, sementara air menyiram penumpang. Dari sini lahirlah slogan, “dak basah, dak lebaran”.

Lebaran memang selalu dinanti, momen kumpul keluarga, rayakan kemenangan di kampung halaman yang selalu di hati. (her)

banner 728x250
banner 728x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *