Lombok Utara (NTB) Utarapos.com- Memperingati Tahun Baru Saka, umat Hindu di Lombok Utara merayakan Nyepi, momen penting untuk refleksi dan penyucian diri. Nyepi jatuh pada tanggal 1 bulan ke-10 Caka, mengandung makna yang mendalam yaitu hari untuk merenung sembari berdoa bagi umat Hindu. Selain itu, Nyepi mengajarkan umat Hindu agar selalu mengindahkan sejumlah pantangan seperti tidak keluar rumah, tidak bekerja, tidak menyalakan api, dan menghindari kata-kata tertentu.
Ritual Nyepi diawali dengan serangkaian komuni upacara, di antaranya Melasti, Mecaru, Pengerupukan, dan Ngembak Geni. Nyepi biasanya dirayakan pada bulan Maret atau April setiap tahun, sehingga ditetapkan sebagai hari libur nasional di Indonesia.
Bupati Lombok Utara, Dr. H. Najmul Ahyar, SH, MH, pada saat memberikan sambutan mengajak seluruh Umat Hindu di Lombok Utara untuk menjaga kerukunan dan kebersamaan. Ia bahkan menegaskan pentingnya menghargai perbedaan serta tidak mencela orang lain jika tidak ingin dicela.
“Kita hanya berbeda cara, namun tujuan kita tetap satu,” ujarnya dihadapan ratusan Umat Hindu, Jumat (28/3/2025).
Pesan kedamaian dan persatuan diharapkan menjadi motivasi bagi umat Hindu dan masyarakat Lombok Utara pada umumnya senantiasa menghiasi keharmonisan dalam kehidupan beragama dan berbudaya di gumi Tioq Tata Tunaq.
Tak hanya itu, perayaan Nyepi tahun ini tidak hanya menjadi momen spiritual bagi umat Hindu, tetapi juga pengingat bagi semua lapisan masyarakat terus menguatkan solidaritas antar umat beragama yang hidup Lombok Utara.
Orang nomor satu di gumi Tioq Tata Tunaq ini bahkan berharap komuni Nyepi tahun 2025 membawa berkah dan kedamaian bagi umat Hindu.
Untuk melepas kontingen Ogoh-Ogoh, Najmul mendelegasikan kepada Wakil Bupati Kusmalahadi Syamsuri yang secara simbolis mengangkat bendera pada hitungan ketiga sebagai tanda pawai ogoh-ogoh resmi dilepas pada perayaan Nyepi 2025. (lai)