Lombok Utara, NTB Utarapos.com- Upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Pemerintah Desa (Pemdes) Santong Mulia memasyarakatkan sejumlah program yang di-cover dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Tahun Anggaran 2025.
Fokus utama program menitikberatkan pemberdayaan masyarakat pada empat bidang dengan penekanan khusus dalam aspek kesehatan, terutama penanganan stunting pada balita. Demikian dikatakan Sekretaris Desa Santong Mulia, Zainul Hadi,ditemui awak media ini di ruang kerjanya, Jumat (28/3/2025).
Menurut Zainul, bahwa angka stunting di desa setempat sudah menurun dari 14,3 persen menjadi 12 persen.
“Kami berharap tahun 2025, angka ini bisa turun di bawah 10 persen,” ujarnya.
Untuk mencapai target tersebut, Pemdes setempat telah mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk program kesehatan, meliputi Pelayanan Makanan Tambahan (PMT) bagi ibu hamil dan balita serta penanganan stunting melalui berbagai kegiatan pencegahan termasuk pelatihan kelas gizi.
Selain stunting, Pemdes juga berencana fokus memitigasi Tuberkulosis (TBC) dengan anggaran 10 persen dari alokasi dana desa (ADD) untuk bantuan langsung tunai (BLT-DD) dalam ketahanan pangan.
Sekdes Santong Mulia ini juga menjelaskan kriteria penerima bantuan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh Dinas Sosial dan PPPA Kabupaten Lombok Utara. Prioritas penerima manfaat adalah kelompok rentan seperti lansia dan penderita penyakit menahun.
Ditambahkannya, untuk ketahanan pangan, pendanaan tidak dapat lagi diperuntukan pada kegiatan fisik seperti tahun sebelumnya, tetapi dialihkan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Program kegiatan ketahanan pangan dalam Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes) tahun 2025 saat ini belum dapat direalisasikan sampai penyelesaian pertanggung jawaban kegiatan tahun sebelumnya. Pada APBDes 2025 juga terdapat anggaran Rp 248 juta untuk pembangunan kantor desa.
“Kami akan memulai pembangunan 60 persen dari total anggaran atau sebesar Rp 140 juta,” ungkap Zainul.
Diproyeksikan pembangunan kantor desa bisa selesai pada 2026 sehingga tidak lagi menempati kantor sementara yang digunakan saat ini dengan status pinjam pakai.
“Bangunan kantor saat ini sebenarnya diperuntukkan untuk evakuasi masyarakat jika terjadi bencana,” ujarnya.
Dengan langkah-langkah strategis tersebut, Pemdes Santong Mulia, mengharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup warga masyarakat melalui program-program yang terencana dan berkelanjutan. (lai)